Pages

Stop Exploitasi Hutan Indonesia!

Jumat, 18 Januari 2013

Seragam Baru TNI



Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Battle Dress Uniform (BDU) terbaru. Warna hijau dari Pakaian Dinas Lapangan (PDL) ini lebih menyatu dengan alam, sehingga memaksimalkan kamuflase pasukan. Motif bercak lorengnya pun lebih halus karena menggunakan pixel/ digital effect. Code dress dan atribut diperbaiki penampilannya mendekati model US Army.

PDL yang baru ini terlihat lebih trendy dan modis. Jika pasukan Indonesia berbaris atau defile memang tidak terlihat ada yang aneh dengan mereka. Namun jika pasukan TNI digabungkan dengan pasukan negara lain, terutama pasukan negara maju, maka loreng/PDL pasukan TNI terlihat sedikit “jadul”, alias jaman dulu.
Rasa gagah dan nyaman dengan pakaian dinas diharapkan akan menambah percaya diri pasukan dalam menjalankan setiap kegiatan/ operasi mereka.

Brigif 17 Kostrad ?
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, mengapa Brigif Linud 17 Kostrad yang pertama mendapat BDU baru ?. Keputusan ini bisa saja random. Akan tetapi jika dilihat dari jenjang militer, Kostrad merupakan unsur pasukan lapangan yang paling besar di TNI. Panglima Kostrad dipimpin oleh Jenderal bintang tiga. Sementara Kopassus dan Kodam dipimpin oleh Jenderal berbintang dua.

Kalau pilihannya jatuh ke Kostrad, lalu pasukan mana yang lebih dulu menggunakannya ?. Tentu pasukan yang senior. Dan mereka adalah Linud Kostrad, yang sudah malang melintang di medan pertempuran.

Brigif Linud 17 terdiri dari tiga bataliyon: Yonif Linud 305/Tengkorak (Karawang, Jabar), Yonif Linud 328/Dirgahayu (Cilodong, Kab.Bogor), dan Yonif Linud 330/Tri Dharma (Cicalengka, Kab Bandung). Markas Brigif 17 terletak di Cijantung (Jakarta Timur), satu komplek dengan Mako Kopassus, Yonkav 1 Badak Ceta Cakti/Kostrad, dan Yonkav 7 Panser Khusus/Kodam Jaya.

Brigif Linud 17 Kostrad, telah mencetak jenderal-jenderal ternama, antara lain: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Endriartono Sutarto dan Jenderal (Purn) Feisal Tandjung, Mantan KASAD Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, Letjen (Purn) Djamari Chaniago, Letjen (Purn) Suaidi Marasabesi, Letjen Purn Prabowo Subianto, Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Letjen (Purn) Fachrul Razie, Letjen (Purn), Djadja Suparman, Irjenad Mayjen Geerhan Lentara dan banyak lagi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghabiskan sebagian karir militernya di Brigif Linud 17/Kostrad diawali dengan menjabat sebagai Danton Pan Yonif Linud 330/Kostrad pada 1974-1976. SBY kemudian dipercaya menduduki kursi Danton Pan Yonif Linud 305/Kostrad tahun 1976-1977, Danton MO 81 Yonif Linud 320, Pasi Ops Mabrigif Linud 17/Kostrad, dan Danki Pan Yonif Linud 330/Kostrad.

Karir puncak Yudhoyono di Brigif Linud 17 adalah pada 1993-1994 saat ia menjabat sebagai Komandan Brigif Linud 17/Kostrad dengan pangkat Kolonel Infanteri.

Selain BDU/ PDL, kelengkapan pasukan juga disempurnakan seperti: ransel tempur, sepatu, decker pelindung lutut, sarung tangan, sarung senjata, perlengkapan minum, komunikasi dan lain sebagainya.

Diharapkan BDU dan perbaikan kelengkapan Linud 17 Kostrad ini, segera merata kepada satuan satuan lain. Untuk mengemat biaya, pergantian perlengkapan ini diharapkan dilakukan saat jatuh tempo pemberian seragam dan kelengkapan baru pasukan.

Yang belum diketahui adalah, apakah Battle Dress Uniform (BDU) terbaru ini akan digunakan oleh seluruh pasukan TNI atau per-angkatan. Sebagian tentara asing telah mengubah PDL mereka berdasarkan Angkatan: Darat, Laut dan Udara.(Jkgr).












thx
jakartagreater.com