Brigif
Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang
menggunakan Battle Dress Uniform (BDU) terbaru. Warna hijau dari Pakaian Dinas
Lapangan (PDL) ini lebih menyatu dengan alam, sehingga memaksimalkan kamuflase
pasukan. Motif bercak lorengnya pun lebih halus karena menggunakan pixel/
digital effect. Code dress dan atribut diperbaiki penampilannya mendekati model
US Army.
PDL
yang baru ini terlihat lebih trendy dan modis. Jika pasukan Indonesia berbaris
atau defile memang tidak terlihat ada yang aneh dengan mereka. Namun jika
pasukan TNI digabungkan dengan pasukan negara lain, terutama pasukan negara
maju, maka loreng/PDL pasukan TNI terlihat sedikit “jadul”, alias jaman dulu.
Rasa
gagah dan nyaman dengan pakaian dinas diharapkan akan menambah percaya diri
pasukan dalam menjalankan setiap kegiatan/ operasi mereka.
Brigif
17 Kostrad ?
Pertanyaan
yang kemudian muncul adalah, mengapa Brigif Linud 17 Kostrad yang pertama
mendapat BDU baru ?. Keputusan ini bisa saja random. Akan tetapi jika dilihat
dari jenjang militer, Kostrad merupakan unsur pasukan lapangan yang paling
besar di TNI. Panglima Kostrad dipimpin oleh Jenderal bintang tiga. Sementara
Kopassus dan Kodam dipimpin oleh Jenderal berbintang dua.
Kalau
pilihannya jatuh ke Kostrad, lalu pasukan mana yang lebih dulu menggunakannya
?. Tentu pasukan yang senior. Dan mereka adalah Linud Kostrad, yang sudah
malang melintang di medan pertempuran.
Brigif
Linud 17 terdiri dari tiga bataliyon: Yonif Linud 305/Tengkorak (Karawang,
Jabar), Yonif Linud 328/Dirgahayu (Cilodong, Kab.Bogor), dan Yonif Linud
330/Tri Dharma (Cicalengka, Kab Bandung). Markas Brigif 17 terletak di
Cijantung (Jakarta Timur), satu komplek dengan Mako Kopassus, Yonkav 1 Badak
Ceta Cakti/Kostrad, dan Yonkav 7 Panser Khusus/Kodam Jaya.
Brigif
Linud 17 Kostrad, telah mencetak jenderal-jenderal ternama, antara lain:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Panglima TNI Jenderal (purn)
Endriartono Sutarto dan Jenderal (Purn) Feisal Tandjung, Mantan KASAD Jenderal
(Purn) Ryamizard Ryacudu, Letjen (Purn) Djamari Chaniago, Letjen (Purn) Suaidi
Marasabesi, Letjen Purn Prabowo Subianto, Letjen (Purn) Agus Wijoyo, Letjen
(Purn) Fachrul Razie, Letjen (Purn), Djadja Suparman, Irjenad Mayjen Geerhan
Lentara dan banyak lagi.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono menghabiskan sebagian karir militernya di Brigif Linud
17/Kostrad diawali dengan menjabat sebagai Danton Pan Yonif Linud 330/Kostrad
pada 1974-1976. SBY kemudian dipercaya menduduki kursi Danton Pan Yonif Linud
305/Kostrad tahun 1976-1977, Danton MO 81 Yonif Linud 320, Pasi Ops Mabrigif
Linud 17/Kostrad, dan Danki Pan Yonif Linud 330/Kostrad.
Karir
puncak Yudhoyono di Brigif Linud 17 adalah pada 1993-1994 saat ia menjabat
sebagai Komandan Brigif Linud 17/Kostrad dengan pangkat Kolonel Infanteri.
Selain
BDU/ PDL, kelengkapan pasukan juga disempurnakan seperti: ransel tempur,
sepatu, decker pelindung lutut, sarung tangan, sarung senjata, perlengkapan
minum, komunikasi dan lain sebagainya.
Diharapkan
BDU dan perbaikan kelengkapan Linud 17 Kostrad ini, segera merata kepada satuan
satuan lain. Untuk mengemat biaya, pergantian perlengkapan ini diharapkan
dilakukan saat jatuh tempo pemberian seragam dan kelengkapan baru pasukan.
Yang
belum diketahui adalah, apakah Battle Dress Uniform (BDU) terbaru ini akan
digunakan oleh seluruh pasukan TNI atau per-angkatan. Sebagian tentara asing
telah mengubah PDL mereka berdasarkan Angkatan: Darat, Laut dan Udara.(Jkgr).