Pages

Stop Exploitasi Hutan Indonesia!

Rabu, 23 Oktober 2013

Greenpeace


 Greenpeace adalah suatu organisasi lingkungan global yang didirikan di Vancouver, British Columbia, Kanada pada 1971. Greenpeace dikenal menggunakan aksi langsung tanpa kekerasan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk menghentikan pengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran.
Pada tahun-tahun berikutanya, fokus organisasi mengarah ke isu lingkungan lainnya, seperti penggunaan pukat ikan, pemanasan global, dan rekayasa genetika.
Greenpeace mempunyai kantor regional dan nasional pada 41 negara-negara di seluruh dunia, yang semuanya berhubungan dengan pusat Greenpeace Internasional di Amsterdam. Organisasi global ini menerima pendanaan melalui kontribusi langsung dari individu yang diperkirakan mencapai 2,8 juta para pendukung keuangan, dan juga dari dana dari yayasan amal, tetapi tidak menerima pendanaan dari pemerintah atau korporasi.
Pernyataan resmi misi Greanpeace menyebutkan:
‘’ Greenpeace adalah organisasi independen yang berkampanye menggunakan konfrontasi kreatif anti kekerasan untuk mengungkap permasalahan lingkungan global dan untuk memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Target Greenpeace adalah untuk memastikan kemampuan bumi untuk kelangsungan hidup bagi semua keanekaragamannya.”

Sejarah
Asal mula Greenpeace dimulai dengan pembentukan formasi Don't Make A Wave Committee oleh
sekelompok aktivis Kanada dan Amerika di Vancouver pada 1970. Nama komite ini diambil dari sebuah slogan yang digunakan selama protes terhadap uji coba nuklir Amerika Serikat pada akhir 1969, komite datang bersama-sama dengan sasaran menghentikan ujicoba pemboman nuklir bawah tanah tahap ke-dua dengan kode Canikkin, oleh militer AS dibawah pulau Amchitka, Alaska. Kapal ekspedisi pertama disebut Greenpeace I, kapal ekspedisi ke-dua disebut Greenpeace Too! [1]. Uji coba tidak berhasil dihentikan, tetapi komite telah membentuk dasar untuk aktivitas Greenpeace selanjutnya.
Bill Darnell adalah orang yang mengkombinasikan kata green (hijau) dan peace (damai), yang kemudian menjadi nama bagi organisasi ini.
Pada 4 Mei 1972, setelah Dorothy Stowe menyelesaikan masa jabatan ketua Don't Make A Wave Committee, organisasi ini kemudian secara resmi mengganti namanya menjadi "Yayasan Greenpeace". risa dwi cahyani kemudian sebagi direkturnya.

greenpeace.org
READ MORE >>

Rabu, 16 Oktober 2013

Panser Anoa Pindad Go International !

panser anoa 6x6
PT Pindad sedang mengembangkan Panser Anoa berkemampuan Amphibi yang bisa beroperasi di perairan, seperti: sungai, danau dan laut. Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo mengatakan panser Anoa amphibi yang dikembangkan saat ini baru memiliki kemampuan berjalan di danau dan di sungai. Program pengembangan Anoa Amphibi yang bisa berjalan di danau dan sungai, akan dilakukan hingga 2014. Setelah hal itu tercapai, PT Pindad akan mengembangkan Panser Anoa yang bisa beroperasi di laut pada tahun 2015.

“Tahun 2015, panser anoa akan bisa beroperasi di laut dengan teknologi hydrojet,”ujar Wahyu Utomo. Untuk mendapatkan kemampuan itu, PT Pindad bekerjasama dengan Italia dan Korea Selatan.
Pada tahun 2014, Panser Anoa amphibi akan melakukan uji dinamis, untuk mengarungi danau dan sungai dan diharapkan bisa diserahkan kepada TNI pada tahun 2015. Di tahun yang sama, PT Pindad akan mendorong kemampuan Anoa amphibi agar bisa beroperasi di laut. “Ada senjatanya juga, ada recovery, ada logistik,” ujar Wahyu Utomo.

“Teknologi yang dikembangkan meliputi kemampuan Anoa untuk bermanuver tidak saja di darat, tapi juga bisa bergerak dinamis menghadapi gelombang laut,” tambah Marketing Manajer Pindad, Sena Maulana.

sumber : jakartagreater.com
READ MORE >>

Kamis, 26 September 2013

Tank Leopard tiba di Indonesia

Main Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
Setelah ditunggu-tunggu cukup lama, Tank Leopard 2A4 serta Infantry Fighting Vehicle Marder, akhirnya tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Gelombang pertama pengiriman tank ini membawa 2 MBT Leopard 2A4 serta 2 IFV Marder,diangkut kapal barang Isolde dan mendarat di pantai utara Jakarta.
Main Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
Dalam kontrak pembelian US$ 280 juta dengan Jerman, Kementerian Pertahanan membeli sebanyak 153 unit MBT dan IFV, dengan rincian: 61 unit MBT Leopard RI, 42 MBT Leopard 2A4 serta 50 IFV Marder. Jumlah ini bisa bertambah karena TNI AD berencana membeli 80 IFV Marder. Untuk MBT Leopard akan dilengkapi tank recovery, tank bridge layer dan Ambulans.
Main Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)

Pembelian tank ini dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang diteken pada November 2012. PT Pindad dan Bengkel Pusat Angkatan Darat akan mendapatkan kerja sama pelatihan untuk perbaikan ringan hingga berat.



Infantry Fighting Vehicle IFV Marder tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)

Infantry Fighting Vehicle IFV Marder tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)

Kehadiran 153 unit tank ini akan menambah kekuatan TNI AD yang saat ini belum mempunyai tank kelas berat. Selama ini, TNI AD mengandalkan tank tempur ringan seperti Scorpion buatan Inggris, tank AMX-13 dan AMX-10p. Ketiga jenis tank ringan itu terbilang sudah uzur.

READ MORE >>