Dalam tulisan terdahulu [baca: 1952: Indonesia vs Nan Hua (Hongkong) 1-0], NMR pernah menyinggung nama van der Vin. Siapa van der Vin? Tentu saja, dia adalah penjaga gawang timnas Indonesia era 1950-an yang juga pernah bermain di UMS dan Persija.
Namun, tahukah anda nama depan van der Vin? Berdasarkan penelusuran informasi (data), nama depan van der Vin yaitu Nol —kependekan dari Arnold— van der Vin. “…Nol van der Vin, oud-keeper van UMS, Persidja, en PSSI…” ungkap koran De Nieusgier, 17 Mei 1955.
Dalam koran berbahasa Belanda yang terbit di Belanda dan Indonesia itu juga terungkap bahwa selepas bermain di Persija, ia pulang “kampung” dikontrak oleh Fortuna 54 (sekarang merger menjadi Fortuna Sittard) karena kiper utama mereka, Frans de Munck (kiper timnas Belanda saat itu), cedera parah.
Lalu, bagaimana tanggapan Arnold van der Vin terhadap kondisi sepak bola Indonesia (pada masa itu)? Ia menceritakan bahwa kondisi sepak bola Indonesia berada pada level yang lebih rendah namun lebih keras (dan bertendensi fisik) daripada sepak bola Belanda. Indonesia juga masih harus mendidik wasit dan perangkat pertandingan. (Koran De Nieuwsgier, 3 Agustus 1955 dan koran Limburgsch, 25 Mei 1955).
Dalam catatan NMR pula, van der Vin pernah membawa Persija menjuarai Kompetisi Perserikatan 1954. Selain itu, ia pun tercatat sebagai penjaga gawang timnas Indonesia kedua yang mencatat kemenangan timnas Indonesia di negeri sendiri. Hal itu terjadi ketika Indonesia berhasil mengalahkan Nan Hua (27 Juli 1952). Sementara kemenangan pertama timnas Indonesia di negeri sendiri tercatat ketika Indonesia mengalahkan Sino Malay (Singapura) 6-0 (21 Februari 1951) yang pada saat itu gawangnya dijaga oleh Mo Heng. Kedua penjaga gawang (van der Vin dan Mo Heng) ini sebelumnya pernah bermain di kompetisi NIVB/NIVU.
0 komentar:
Posting Komentar