BAB II
PENYAJIAN DATA
Setelah data dikumpulkan maka data disajikan.
Penyajian data dibuat untuk memberikan deskripsi mengenai data yang telah
dikumpulkan dan memudahkan untuk pengambilan keputusan. Bentuk penyajian data
bisa dalam bentuk tabel atau grafik. Adapun fungsi penyajian data tersebut
digunakan untuk :
1.
menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2.
mengadakan perbandingan pada suatu waktu
tabel
(tables) adalah angka yang disusun sedemikian rupa menurut kategori
tertentu sehingga memudahkan pembahasan dan analisisnya, sedangkan grafik (graphs) merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data
secara visual, didasarkan atas nilai-nilai pengamatan aslinya ataupun dari
tabel-tabel yang dibuat sebelumnya.
Penyajian data dalam bentuk tabel
Didasarkan
atas pengaturan datanya, tabel dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu
a.
tabel
klasifikasi
Tabel klasifikasi adalah tabel yang
menunjukkan pengelompokkan data.
Contoh
Tabel jumlah kelahiran di kota ‘X’ pada th
b.
tabel
kontingensi
Tabel kontigensi
atau biasanya disebut tabel tabulasi silang atau crosstab merupakan tabel yang
disusun berdasarkan tabulasi data menurut 2 atau lebih kategori. Berikut ini
contoh penyajian data dalam bentuk tabel kontigensi.
|
|
JURUSAN
|
||
|
|
TI
|
SI
|
TK
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Tabel
distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi adalah
susunan data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas-kelas
atau kategori tertentu. Dikenal dua bentuk distribusi frekuensi menurut
pembagian kelasnya, yaitu distribusi frekuensi kualitatif (kategori) dan
distribusi frekuensi kuantitatif (bilangan). Pada distribusi frekuensi
kualitatif pembagian kelasnya didasarkan pada kategori tertentu dan banyak
digunakan untuk data berskala ukur nominal. Sedangkan kategori kelas dalam
tabel distribusi frekuensi kuantitatif, terdapat dua macam, yaitu kategori data
tunggal dan kategori data berkelompok (bergolong).
Berikut
ini contoh tabel distribusi frekuensi untuk data kuantitatif kategori data
tunggal:
Berikut
ini contoh tabel distribusi frekuensi untuk data kuantitatif kategori data
berkelompok:
Tabel : Data Ulangan Matematika
No
|
Nilai
|
Banyak
siswa
|
1
|
5
- 7
|
19
|
2
|
8
- 9
|
11
|
Pada contoh diatas ada 2 kelas/kelompok
yaitu kelas I : nilai 5 – 7, kelas II: nilai 8 – 9.
Dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok
ada beberapa istilah:
- Bb = batas bawah kelas adalah nilai terbawah dari kelas
- Ba = batas atas kelas adalah nilai teratas dari kelas
- Tbb = tepi batas bawah kelas = bb – 0,5
- Tba = tepi batas atas kelas = ba + 0,5
- P = panjang kelas = tba – tbb
- X = titik tengah kelas = (bb + ba)/2
- F = frekuensi kelas adalah banyaknya data pada kelas
Contoh pada tabel diatas maka pada kelas I
maka bb = 5, ba = 7, tbb = 5- 0,5 = 4,5 , tba = 7 + 0,5 = 7,5 , p = 7,5 – 4, 5
= 3, x = (5 + 7)/2 = 6, f = 19
Berikut
ini contoh tabel distribusi frekuensi untuk data kualitatif:
Pada tabel distribusi
frekuensi kuantitatif berkelompok, menurut aturan Sturges, ada beberapa
langkah yang perlu dilakukan dalam menentukan kategori kelas, diantaranya :
- Mengitung besarnya jangkauan data/range (R). Range = Nilai observasi terbesar – nilai observasi terkecil
- Menentukan banyaknya kelas (K). Rumus: K = 1 + (10/3) log n.
- Menentukan perkiraan interval kelas (P), yaitu besarnya jangkauan data dibagi dengan banyaknya kelas pengamatan. Rumus: P = R/K.
- Menentukan batas kelas. Nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lainnya disebut batas kelas. Dalam satu kelas ada dua batas kelas, yaitu : batas bawah kelas (lower class limits) dan batas atas kelas (upper class limits).
- Memasukkan data hasil pengamatan ke dalam masing-masing kelas yang sesuai, kemudian jumlahkan (tabulasi) untuk mengetahui jumlah frekuensi masing-masing kelasnya.
Contoh
– 1: Diketahui hasil survey
penghasilan per hari dari 80 usaha rental mobil yang diambil secara acak dari
seluruh usaha rental mobil di Kota Bandung pada tahun 2004, diperoleh hasil
sebagai berikut (satuan data dalam puluhan ribu rupiah).
53
|
54
|
60
|
60
|
61
|
61
|
61
|
62
|
62
|
62
|
62
|
62
|
63
|
63
|
65
|
65
|
65
|
65
|
66
|
67
|
68
|
68
|
68
|
69
|
71
|
71
|
71
|
72
|
72
|
73
|
73
|
73
|
73
|
74
|
74
|
74
|
75
|
75
|
75
|
75
|
75
|
75
|
75
|
76
|
76
|
76
|
76
|
77
|
77
|
78
|
78
|
78
|
78
|
78
|
79
|
79
|
79
|
80
|
81
|
82
|
82
|
84
|
85
|
85
|
85
|
86
|
86
|
87
|
88
|
88
|
88
|
89
|
90
|
93
|
93
|
94
|
95
|
95
|
96
|
97
|
Diminta : Susunlah sebuah tabel distribusi frekuensi untuk
data di atas.
B. Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif
Tabel distribusi frekuensi relatif
merupakan tabel distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam bentuk persentase.
Frekuensi relatif merupakan frekuensi yang dinyatakan dalam angka relatif atau
dalam persentase. Besarnya frekuensi relatif (fr) tiap kelas adalah
frekuensi absolut tiap kelas dibagi seluruh frekuensi dikali 100%.
C. Tabel Distribusi
Frekuensi Kumulatif
Seringkali orang tertarik untuk
mengetahui dengan cepat banyaknya data yang memiliki nilai di atas atau di
bawah nilai tertentu. Untuk keperluan itu, kita harus menyusun tabel frekuensi
kumulatif. Frekuensi kumulatif (fc) dari suatu tabel frekuensi
adalah frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah frekuensi yang terletak di atas
atau di bawah suatu nilai tertentu dalam suatu interval kelas. Jadi tabel
distribusi frekuensi kumulatif adalah tabel frekuensi yang frekuensi tiap
kelasnya disusun berdasarkan frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif didapat
dengan jalan menjumlahkan banyaknya frekuensi tiap-tiap kelas.
- Distribusi Frekuensi Kumulatif “Kurang Dari” (Less Then) . Distribusi Frekuensi Kumulatif “Kurang Dari” merupakan frekuensi yang dapat menunjukan jumlah frekuensi yang kurang dari nilai tertentu. Frekuensi ini ditentukan dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas-kelas sebelumnya.
- Distribusi Frekuensi Kumulatif “Lebih Dari” (More Then). Distribusi Frekuensi Kumultaif Lebih Dari merupakan frekuensi yang dapat menunjukan jumlah frekuensi yang lebih dari nilai tertentu. Frekuensi ini ditentukan dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas-kelas sesudahnya.
Grafik
yang dibuat berdasarkan tabel distribusi frekuensi adalah histogram, poligon
dan ogive.
Histogram (Histograms)
Histogram merupakan grafik dari
distribusi frekuensi suatu variabel. Tampilan histogram berupa petak-petak
empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal (absis, sumbu x) boleh memakai
tepi-tepi kelas (class bounderies), batas-batas kelas (class limits)
atau nilai-nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertikal (ordinat,
sumbu y) menunjukan frekuensi. Untuk distribusi bergolong/kelompok yang menjadi
absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.
Poligon Frekuensi (Frequency
Polygon)
Poligon frekuensi merupakan grafik
dari distribusi frekuensi bergolong suatu variabel. Tampilan poligon berupa
garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari
masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
Ogives (A Cumulative
Frequency Distribution)
Ogive merupakan grafik dari distribusi frekuensi
kumulatif suatu variabel. Dalam suatu ogive, yang digunakan sebagai absis
adalah batas kelas (class bounderies), sedangkan sebagai sumbu vertikal
adalah frekuensi kumulatif. Untuk suatu tabel distribusi frekuensi, dapat
dibuat ogive frekuensi kumulatif “kurang dari” (positif) dan frekuensi
kumulatif “lebih dari” (negatif).
Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram(Grafik)
Grafik merupakan gambar-gambar
yang menunjukkan data secara visual, contoh grafik
1.
grafik batang
2.
grafik lingkaran
3.
grafik garis
4.
grafik titik
5.
grafik lambang
6.
grafik batang dan daun
Diagram Garis
Penyajian
data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram
garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke
waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan
sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan
waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom
dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus
sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh soal berikut.
Contoh soal
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dari
tanggal 18 Februari 2008 sampai dengan tanggal 22 Februari 2008 ditunjukkan
oleh tabel sebagai berikut.
Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram garis.
Penyelesaian
Jika digambar
dengan menggunakan diagram garis adalah sebagai berikut.
Diagram Lingkaran
Diagram
lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan
bagian-bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran,
terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan
data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh soal
Ranah privat (pengaduan) dari koran Solo Pos pada
tanggal 22 Februari 2008 ditunjukkan
seperti tabel
berikut.
Penyelesaian
Sebelum data pada tabel di atas disajikan dengan
diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya sudut dalam lingkaran
dari data tersebut.
1. CPNS/Honda/GTT = 5/100*360° = 18°
2. Perbaikan/pembangunan/gangguan jalan = 9/100 ×
360° = 32,4°
3. Masalah lingkungan/kebersihan = 6/100 × 360° =
21,6°
4. Kesehatan/PKMS/Askeskin = 3/100 × 360° = 10,8°
5. Lalu lintas/penertiban jalan = 6/100 × 360° =
21,6°
6. Revitalisasi/budaya Jawa = 20/100 × 360° = 72°
7. Parkir = 3/100 × 360° = 10,8°
8. Pekat/penipuan/preman = 7/100 × 360° = 25,2°
9. Persis/olahraga = 10/100 × 360° = 36°
10. PKL/Bangunan liar = 2/100 × 360o = 7,2°
11. PLN dan PDAM = 2/100 × 360° = 7,2°
12. Provider HP = 7/100 × 360° = 25,2°
13. Tayangan TV/radio/koran = 3/100 × 360° = 10,8°
14. Lain-lain = 17/100 × 360° = 61,2°
Diagram lingkarannya adalah sebagai berikut
3. Diagram Batang
Diagram
batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan
dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang
terpisah. Perhatikan contoh berikut ini. sebagai berikut.
Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.
Penyelesaian
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang
sebagai berikut
Diagram Batang Daun
Diagram
batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam diagram batang
daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran terkecil sampai
dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang
dan daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun memuat angka
satuan. Perhatikan contoh soal berikut, agar kamu dapat segera memahami.
Contoh soal
Buatlah diagram batang-daun dari data berikut.
Penyelesaian
Mula-mula kita buat diagram batang-daun di sebelah
kiri kemudian membuat diagram
batang-daun di sebelah kanan agar data terurut.
Dari diagram batang-daun di atas dapat dibaca
beberapa ukuran tertentu, antara lain:
a. ukuran terkecil adalah 5;
b. ukuran terbesar adalah 50;
c.
ukuran ke-1 sampai ukuran ke-10 berturut-turut adalah 5, 8, 10, 11, 20, 20, 21,
22, 22 dan 23;
d. ukuran ke-16 adalah: 29.
Diagram Kotak Garis
Data
statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik
Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data
terbesar), Q1, Q2, dan Q3. Untuk lebih jelasnya,
pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh soal
Diketahui data sebagai berikut:
41, 52, 66, 86, 91, 65, 86, 88, 41, 62, 42, 59, 72,
99, 53,
69, 87, 93, 64, 44, 64, 42, 92, 54, 78, 86, 92, 100,
79, 47
a. Tentukan statistik Lima Serangkai.
b. Buatlah diagram kotak garis.
Penyelesaian
a. Setelah data diurutkan menjadi:
41, 41, 42, 42, 44, 47, 52, 53, 54, 59, 62, 64, 64,
65, 66, 69,
72, 78, 79, 86, 86, 86, 87, 88, 91, 92, 92, 93, 99,
100
Diperoleh: xmin = 41 merupakan data yang
nilainya terendah
xmaks= 100 merupakan data yang nilainya
tertinggi
Q1 = 53 merupakan kuartil bawah
Q2 = 67,5 merupakan kuartil tengah atau median
Q3 = 87 merupakan kuartil atas
Atau ditulis menjadi:
b. Diagram kotak garisnya sebagai berikut.
0 komentar:
Posting Komentar